Buddha chikung

Guru (Buddha Chi Kung) memberitahu sebuah kata mutiara pada murid,

“Pohon Palem gampang berbunga tetapi masa pelintasan umat manusia sangatlah sulit ditemui. Cepatlah membina diri untuk menjadi Dewa/Buddha”.

Murid-Ku, baik-baiklah menentukan arah kehidupan kalian. Orang lain memandang rendah kalian, tidak usah diperdulikan, mungkin saja mereka salah menilai.

Namun jika kalian memandang rendah diri sendiri, maka Dewa pun sulit menolong kalian.

Muridku, Jalan KeTuhanan (TAO) ini diberikan kepada semua makhluk hidup.

Jalan KeTuhanan ini untuk melintasi manusia, alam Dewa dan alam setan. Semuanya adil tidak membeda-bedakan.

Tidak membedakan kaya atau miskin. Bukanlah karena orang ini lebih miskin maka dia tidak dapat memohon jalan keTuhanan (Chiu Tao), orang ini lebih kaya makanya saya melintasinya. Bukan…

Tuhan memandang semua orang itu sama. Semua orang memiliki kesempatan yang sama. kesempatan apa?

Kesempatan untuk menjadi Buddha atau Dewa. Asalkan kalian ingin dan bertekad untuk menjadi orang suci, pasti bisa dicapai.

Jika kalian memilih untuk menjadi pencuri atau perampok, maka pastilah kalian akan bertumimbal lahir lagi, lagi dan lagi! Jika sekarang kalian menjadi pencuri/perampok maka kalian akan memperoleh balasannya di kehidupan yang mendatang. Sehingga ingatlah kata sebelumnya “SEBAB DAN AKIBAT” (KARMA).

Jika sekarang kalian dengan tekun belajar, membina, membabarkan dan menjalankan TAO; ini adalah suatu SEBAB. dikemudian hari jika kalian menjadi org suci/ Dewa/ malaikat, itu adalah AKIBATnya.

Setiap orang mempunyai kesempatan yang sama, asalkan kalian dapat mempertahankan hati WELAS ASIH.

Ingatlah.. BUDDHA tidak merokok, tidak minum minuman keras, tidak pemarah!

Buddha tidak menggunakan banyak perhitungan, perbandingan!

Buddha juga tidak serakah akan nama dan keuntungan.

Ingatlah setiap saat, hatimu adalah hati Buddha. Semua hati Buddha welas asih adanya, selalu menolong org lain, selalu memikirkan orang lain. Dengan hati Buddha pastilah akan menjadi Buddha !

…….

Ingatkah apa yang dikatakan oleh Guru?

“Buddha Masa Depan”!

Guru tidak bisa lagi menyebut kalian “umat biasa” (peserta kelas saat itu). Guru adalah Buddha masa lalu, Murid Ku, kalian adalah Buddha Masa Depan! Jika dikemudian hari kita bertemu di Nirvana, Guru akan melihat perubahan kalian, samakah dengan yang dahulu?