Dahulu di propinsi She-Chuan, kabupaten Nei Ciang ada terdapat dua orang Bhiksu. Yang satu hidup mewah dan senang, sedangkan yang satu lagi hidup merana dan papa.
Suatu hari, kedua Bhiksu itu kebetulan bertemu, dengan rendah hati si Bhiksu papa berkata kepada temannya, "Saya ingin pergi ke laut selatan untuk berpuja bhakti pada Bodhisattva Kuan-Im, sekaligus berguru kepada Mahathera disana guna mendalami Buddha-Dharma. Bagaimana pendapatmu ?"
"Perjalanannya amat jauh, dengan apa engkau berangkat ?"
"Saya rasa cukup membawa sebuah mangkok dan sepasang kaki ini."
Bhiksu elite tersenyum lalu berkata : "Saya sudah lama merencanakannya dengan naik perahu, karena masih banyak hal yang belum dipersiapkan hingga sampai sekarang ini masih belum bisa berangkat. Tapi kamu begitu gampang sudah akan berangkat. Apakah mungkin"?
Bhiksu papa mendengarnya dengan memanggut kepala, diam membisu, dalam hati semangat tetap tak tergoyahkan. Biarlah fakta yang akan menjadi saksi semuanya ini.
Setelah berpisah, Bhiksu papa berangkat meninggalkan kabupaten Ciang dengan bekal sebuah mangkok pindapata, kedua kakinya melangkah penuh kepercayaan diri menuju ke Biara di Laut selatan. Sepanjang jalan dia melewati gunung dan bukit. Menjadikan angin sebagai sarapan dan sisi jalan sebagai alas tidurnya.
Perjalanannya yang penuh bahaya, namun tekad si Bhiksu papa tidak luntur. Ia tetap yakin, dengan bekal ketegaran jiwa dan semangat yang membara niscaya akan tercapai tujuannya. Setahun kemudian, berakhirlah sebuah perjalanan yang penuh penderitaan itu.
Setelah selesai mendalami ilmu, kini sampailah saatnya dia kembali ke kampung halamannya. Di sana dia menjumpai kembali si Bhiksu elite. Dengan penuh ketulusan dihadiahkannya sebuah kitab suci tersebut untuk Bhiksu elite. Hati Bhiksu elite begitu tersentuh, tapi juga disertai rasa penyesalan.
Penjelasan :
"Yakin akan hukum kebenaran merupakan induk dari semua jasa pahala. Dapat memupuknya dengan mantap merupakan sumber akar kebajikan".
Demikianlah keyakinan membentuk akar kebajikan hingga membawa kesuksesan.
Pentingnya keyakinan itu laksana akar dari sebatang pohon. Sama halnya pula apa yang kita lakukan harus dilandasi dengan sebuah keyakinan, kalau sudah demikian apa yang akan dilakukan akan mendatangkan hasil cemerlang.
Tanpa keyakinan, kekuatan apapun tak akan membawa hasil.