Berubah
Saya ceritakan juga padanya tentang seorang ayah yang begitu dihormati dan dicintai sebelum memegang kekuasaan telah berubah menjadi ayah yang bejat begitu berkuasa. Kekuasaan dan uang telah membuat sang ayah mudah memperoleh wanita lain ketika berada di luar daerah. Saya sampaikan juga bagaimana nafsu membunuh makin bertambah ketika seorang memegang kekuasaan. Jika dulu tak berkuasa ia hanya mampu menghambat karir seseorang.
Kini, dengan kekuasaannya itu ia dapat menghancurkan karir dan kehidupan orang lain. Kekuasaan telah membuatnya hina di hadapan banyak orang. Ada banyak orang yang makin terkuak kehidupannya ketika memegang tampuk kekuasaan. Tak ada yang pernah membayangkan seorang ayah yang begitu baik di hadapan anak-anaknya, dicintai dan disayangi seluruh keluarga karena begitu memperhatikan mereka, tiba-tiba menjadi pesakitan yang hina di hadapan pengadilan korupsi. Seorang ayah yang dulu begitu tegar dan kuat menghadapi apa saja dalam kehidupan keluarganya, kini menjadi penjahat yang hina, hanya karena kebetulan pernah memegang kekuasaan.
Saya ceritakan juga padanya tentang berita-berita di koran; seorang aktivis partai yang terkenal begitu alim dan terhormat, tiba-tiba menjadi sangat hina-dina hanya karena ditemukan video mesumnya dengan seorang artis. Juga saya contohkan padanya seorang pengusaha yang banyak uang, yang dengan uangnya itu bisa membeli apa saja, tetapi tiba-tiba terjerat sebagai koruptor justru karena menggelapkan uang proyek saat menjabat anggota parlemen. Ada juga seorang anak muda yang begitu baik, kader yang saya bina sejak awal menjadi mahasiswa, menjadi silau dengan kekuasaan ketika ia menjadi ketua sebuah organisasi. Ia pulang kampung karena kekuasaan itu telah membuatnya menjadi hina dina.
Dalam banyak hal kekuasaan hampir-hampir merupakan cara yang paling jitu menjerumuskan orang. Dia pasti ingat bagaimana seorang mantan presiden Korea rela mati bunuh diri karena malu ketika berkuasa. Dia juga pasti ingat seorang guru besar bidang ilmu agama, mantan menteri yang terhormat, kini mendekam di bui karena kasus korupsi. Ada juga seorang intelektual yang terkenal, mantan menteri, dan kini menjadi penghuni penjara yang pengap.
Meski demikian, saya juga menyampaikan padanya bahwa kekuasaan juga dapat membuat seseorang menjadi mulia. Jika ia pandai dan cerdas mengelola kekuasaan, maka kekuasaan akan merupakan cara yang paling jitu melakukan kebaikan. Ada banyak contoh di dunia ini yang bisa ditunjukkan bahwa kekuasaan yang dipegang oleh orang yang tepat akan dapat menjadi alat bagi perbaikan kehidupan.
Kekuasaan telah membuat seseorang memiliki semacam previlege untuk melakukan sesuatu. Apa pun yang tak bisa dilakukan oleh orang biasa dapat dilakukan dengan mudah oleh orang yang berkuasa. Anda perhatikan bagaimana hajat hidup orang miskin menjadi lebih baik ketika seorang penguasa dengan tegas menyatakan keberpihakannya pada orang-orang miskin ini. Anda cermati juga bagaimana sebuah peraturan sederhana yang dibikin oleh seorang penguasa yang adil, jujur dan baik, dapat mengangkat harkat hidup banyak orang. Di tangan seorang penguasa yang baik, segala sesuatu persis seperti raja Midas; apa saja yang disentuhnya menjadi emas. Ada banyak contoh manusia besar yang menjadi lebih mulia ketika memegang tampuk kekuasaan. Mereka mengabdikan hidupnya untuk kebaikan banyak orang. Tidak usah heran kalau mereka menjadi mulia karena diberikan kekuasaan.
Kepada yunior yang saya banggakan itu saya hanya katakan bahwa lihatlah dirimu, apakah kuasa yang akan kau pegang nanti laik memuliakan dirimu, ataukah ia hanya menghinakanmu di hadapan banyak orang? Persis seperti orang-orang yang kenal di sekitarmu? Padanya juga saya katakan apa yang saya yakini dan lakukan selama ini; carilah kemuliaan dan kehormatan hidup di mana pun tempatnya. Kekuasaan dan tahta hanya satu dari sekian banyak tempat yang dapat membuat kita menjadi mulia.