kebahagian kitalah penentunya

Subyek: kebahagian kitalah penentunya Thu Aug 20, 2009 3:21 pm

Yo ca vassasataa jive – Kusito hinaviriyo – Ekahaa jivitaa seyyo Viriyaa arabhato daihaa : Orang yang malas dan kendur semangatnya, meskipun hidup sampai seratus tahun, tidaklah ada artinya. Kehidupan orang yang berusaha dengan sungguh – sungguh dan mantap, meskipun hanya sehari, jauh lebih mulia. KHUDDAKA NIKAYA, SUTTANIPATA : 18

Ada seekor belalang yang telah terkurung lama di dalam sebuah kotak. Suatu hari, dia berhasil keluar dari kotak tersebut. Dengan gembira sambil bernyanyi – nyanyi, dia melompat – lompat menikmati kebebasannya.

Di tengah perjalanan, dia bertemu dengan seekor belalang lain. Namun, dia terkejut dan keheranan MENGAPA belalang itu bisa melompat lebih tinggi dan lebih jauh darinya. Karena penasaran, dia menghampiri belalang itu dan bertanya, "Mengapa kamu bisa melompat lebih tinggi dan lebih jauh, padahal kita tidak jauh berbeda, baik dari segi usia maupun bentuk tubuh ?".

Dengan keheranan juga, belalang itu pun menjawabnya dengan pertanyaan, "Dimanakah kamu selama ini tinggal ? Karena semua belalang yang hidup di alam bebas, pasti bisa melakukan hal yang sama seperti yang aku lakukan". Saat itu juga, si belalang baru tersadar bahwa selama ini, kotak itulah yang membuat lompatannya tidak bisa sejauh dan setinggi belalang lain yang hidup di alam bebas.

Demikian pula halnya dengan diri kita. Adakalanya dan tanpa disadari, kita juga pernah mengalami kondisi / keadaan yang sama seperti yang dialami oleh si belalang. Memiliki keluarga yang tidak harmonis (Broken home), mengalami fitnahan, selalu mendapat celaan, merasa kecewa / frustasi, dan lain sebagainya. Semua kondisi ini, seakan – akan mengurung diri kita ke dalam kotak yang kecil (Sempit), yang membelenggu semua kelebihan – kelebihan yang kita miliki untuk bisa mengubah keadaan yang buruk menjadi yang lebih baik lagi.

Adakalanya dikarenakan oleh hilangnya kepercayaan diri, kita juga lebih sering mempercayai atau mengakui apapun yang dikatakan / dinilai oleh orang – orang lain terhadap diri kita bahwa kita adalah tipe ber NASIB JELEK, yang persentase kemungkinan berhasil adalah 0 % atau minimal sekali. Apakah memang demikian adanya ?

jawabnya ...

Subyek: Re: kebahagian kitalah penentunya Thu Aug 20, 2009 3:28 pm

Realitanya, bisa terlahirkan sebagai manusia, tidaklah mudah. Tanpa adanya akumulasi PARAMITA – PARAMITA : PERBUATAN – PERBUATAN LUHUR di kehidupan – kehidupan (Masa – masa) yang sebelumnya, peluang untuk bisa terlahirkan sebagai manusia adalah nol. Logikanya dengan segala kelebihan – kelebihan yang telah disemai di kehidupan – kehidupan (Masa – masa) yang sebelumnya, maka peluang dan kesempatan untuk meraih apa yang kita dambakan sudah ada di dalam genggaman tangan. Yang menjadi pertanyaan, hanyalah satu yaitu MAU atau TIDAK kita merealisirnya / meraihnya.

Jadi, apapun yang terjadi (Senang maupun susah) hadapi dan sikapilah dengan BIJAKSANA dan SABAR. Selain tidak percaya akan ramalan / komentar orang lain, jangan sekali – kali lari dari kenyataan / mengkambinghitamkan orang lain atas kemalangan / penderitaan yang dialami. Seyogianya :

1.Jika kemalangan ( Penderitaan) yang dialami, segera introspeksi diri. Setelah diinvestigasi dan ternyata diri sendiri yang salah, maka segeralah minta maaf dan lakukan perbaikan – perbaikan serta berjanji pada diri sendiri bahwa prihal ini tidak akan diperbuat / terulang lagi. Tetapi jika orang lain yang salah, segera dimaafkan dan yakini dengan seyakin – yakinnya bahwa apapun kondisi / keadaan yang dialami adalah MURNI hasil / akibat yang telah diperbuat. Syukuri kondisi ini karena secara tidak langsung UTANG KARMA telah mulai berkurang / KARMA JELEK telah terlunasi, yang identik dengan KEBAHAGIAAN telah diambang pintu. Disamping itu, tekad untuk mau / senang berbuat baik terus ditingkatkan.

2.Jika keberuntungan ( Kebahagiaan) yang dirasakan, jangan sampai terlena atau lupa diri. Segera perbanyak kebajikan dan jangan sekali – kali mau melakukan perbuatan jahat dalam kondisi / keadaan apapun juga. Tanpa adanya penimbunan Karma baik yang baru, maka kondisi yang menguntungkan ini akan segera sirna.

Sukhena phuooha athava dukkhena – Na uccavacaa paooita dassayanti : Ketika mengalami kebahagiaan ataupun penderitaan, orang bijak tidak memperlihatkan sikap bergolak naik turun. KHUDDAKA NIKAYA, KHUDDAKAPATHA : 17. Sadari dan yakini bahwa semua kondisi yang dialami saat ini adalah MURNI hasil / akibat dari perbuatan kita. Jika ingin bahagia, maka kunci satu – satunya adalah JANGAN BERBUAT JAHAT, PERBANYAK KEBAJIKAN DAN SUCIKAN HATI SERTA PIKIRAN. Sabbe satta sabba dukkha pamuccantu - sabbe satta bhavantu sukhitata : semoga semua makhluk hidup terbebaskan dari derita dan semoga semuanya senantiasa berbahagia,...sadhu,...sadhu,...sadhu,...