My Home
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

My Home

by : yto997
 
IndeksIndeks  player  ytoyto  PortalPortal  Latest imagesLatest images  PendaftaranPendaftaran  LoginLogin  

 

 bertanya......

Go down 
2 posters
PengirimMessage
joycelyn

joycelyn


Jumlah posting : 3
Points : 9
Reputation : 0
Join date : 14.08.09

bertanya...... Empty
PostSubyek: bertanya......   bertanya...... Icon_minitimeSat Aug 15, 2009 8:12 pm

Pertama, dalam Agama Buddha, tujuan terakhir adalah Nibbana atau Nirwana. Apakah dari umat beragama lain bisa mencapai tujuan tersebut?

Kedua, apabila agama adalah rakit, setelah selesai dipergunakan untuk menyeberang apakah rakit itu tidak perlu dikenang atau diturunkan kepada yang lain?
Kembali Ke Atas Go down
yto
member
member
yto


Jumlah posting : 226
Points : 471
Reputation : 1
Join date : 11.08.09
Age : 45
Lokasi : jakarta

bertanya...... Empty
PostSubyek: Re: bertanya......   bertanya...... Icon_minitimeSat Aug 15, 2009 8:20 pm

Menjawab pertanyaan pertama, perlu diketahui bahwa pencapaian kesucian atau Nibbana adalah salah satu dari tiga tujuan seorang umat Buddha. Ketiga tujuan hidup itu adalah pertama, mencapai kebahagiaan di dunia dengan kecukupan minimal empat kebutuhan pokok yaitu pakaian, makanan, tempat tinggal dan sarana kesehatan. Kedua adalah mencapai kebahagiaan setelah meninggal dunia yaitu terlahir di salah satu alam surga karena kebajikan melalui badan, ucapan dan pikiran yang telah ia lakukan selama hidupnya. Tujuan hidup ketiga barulah mencapai kesucian yaitu berhasil membebaskan diri dari ketamakan, kebencian serta kegelapan batin.

Dalam pengertian Dhamma, Agama Buddha hanyalah pelembagaan Ajaran Sang Buddha dengan menambahkan berbagai tradisi masyarakat setempat. Agama bukanlah hal penting. Jauh lebih penting dari Agama Buddha adalah pelaksanaan Ajaran Sang Buddha dalam kehidupan sehari-hari. Pelaksanaan Ajaran Sang Buddha tersebut adalah Jalan Mulia Berunsur Delapan yaitu Pikiran Benar, Pandangan Benar, Ucapan Benar, Perbuatan Benar, Mata Pencaharian Benar, Daya Upaya Benar, Konsentrasi Benar dan Perhatian Benar. Jadi, meskipun seseorang bukan umat Buddha, namun apabila ia mau dan mampu melaksanakan Jalan Mulia Berunsur Delapan tersebut, ia mempunyai kesempatan mencapai kesucian atau Nibbana. Ia bisa mencapai Nibbana bahkan tanpa harus mengaku dirinya sebagai umat Buddha terlebih dahulu. Namun, kalaupun ia tidak bisa mencapai Nibbana, pelaksanaan Jalan Mulia Berunsur Delapan akan memberikan kebahagiaan baginya di dunia maupun di alam surga setelah meninggal nanti.

Menjawab pertanyaan kedua, setelah seseorang melaksanakan Jalan Mulia Berunsur Delapan dan mencapai kesucian maka Buddha Dhamma menjadi gaya hidup dan cara berpikirnya. Ia sudah tidak dapat dipisahkan lagi dengan Dhamma. Segala tindakan, ucapan dan pikiran yang dilakukan setiap saat selalu selaras dengan Dhamma. Ia telah menyatu dengan rakit Dhamma yaitu kerelaan, kemoralan serta konsentrasi. Oleh karena itu, orang lain hanya bisa meniru namun tidak bisa mendapatkan ‘warisan’ rakit Dhamma tersebut. Mereka yang mau meniru dengan menjadikan Dhamma sebagai jalan hidup atau rakit, maka mereka pula yang nantinya juga akan mencapai kesucian atau pantai seberang yaitu Nibbana.
Kembali Ke Atas Go down
http://yto997.com
 
bertanya......
Kembali Ke Atas 
Halaman 1 dari 1

Permissions in this forum:Anda tidak dapat menjawab topik
My Home :: Agama :: Ke Agamaan :: Buddha-
Navigasi: