yto member
Jumlah posting : 226 Points : 471 Reputation : 1 Join date : 11.08.09 Age : 44 Lokasi : jakarta
| Subyek: Tidak Memiliki Keinginan, bukan berarti Pencapaian Kebahagiaan Sat Sep 12, 2009 8:04 pm | |
| Saya adalah penjual Kebahagian, Tetapi saya tidak menukarnya dengan apapun.
Saya adalah penunjuk Kebahagian, Tetapi saya tidak menunjuk dengan jari.
Saya adalah penderma Kebahagian, Tetapi Kebahagian saya tidak berkurang sedikitpun.
[B]Beberapa orang memiliki karma baik, bagaikan Dewa yang hidup di alam manusia. Dimana segala keinginan duniawinya dapat dipenuhi. Jangankan masalah uang yang sangat luar biasa berlimpah, mereka juga memikiki kesehatan yang sangat luar biasa dibanding orang-orang lainnya. Rejeki berlimpah dan kesehatan prima, Apalagi yang kurang dalam kehidupan ini ?
Bagi mereka yang tidak mencapai karma baik yang demikian, mungkin akan berpikir betapa senangnya memiliki karma baik yang demikian. Hidupnya tentu tidak akan pernah mengalami penderitaan lagi, karena segala keinginannya dapat dipenuhi, dan terutama sehat lagi.
Saya juga dapat membenarkan, bahwa mereka yang memiliki karma baik sedemikian luar biasa, seharusnya tidak lagi banyak merasakan penderitaan, karena segala keinginannya dapat terpenuhi dengan mudah dan cepatnya.
Hanya saja, banyak pula yang tidak diketahui oleh para manusia bahwa:
Walau segala Keinginan dapat dipenuhi, walau keinginan tidak lagi lama memperdaya, Walau Penderitaan tidak lagi timbul lama. Tetapi BELUM tentu KEBAHAGIAN yang sebenarnya dapat selalu dicapai.
Walau segala keinginannya dapat dipenuhi, tetapi tetap saja Kebahagian yang didapat terasa hambar. Walau memang benar bahwa: "Keinginan" merupakan sumber dari penderitaan, tetapi "Tidak adanya lagi Penderitaan" bukan merupakan sumber awal dari Kebahagiaan.
Keinginan itu bersumber dari kemelekatan Pikiran, tetapi Kebahagian yang sebenarnya adalah alamiah dari keadaan ketidak terikatan Kesadaran dari Pikiran.
Bila dapat memahami Kesadaran dari kemelekatan Pikiran, maka walau betapa kecil karma baik yang ada, betapa sedikit materi yang didapati, dan betapa buruk kesehatannya. Semua itu tidak menjadi penghalang untuk mencapai "Kebahagian", karena Kebahagiaan yang sebenarnya hanya ada pada Kesadaran itu sendiri.
Bagi mereka yang telah mencapai Karma Baik yang demikian besar, tetapi tetap merasakan hidupnya tetap hampa dari Kebahagian. Adalah tidak aneh
bila mereka kadang berpikir: "Kalau bisa, "Kebahagian" akan dibelinya, dengan harga berapapun juga. " | |
|